Berhenti Merokok

Di zaman sekarang ini sepertinya jamak sekali kita melihat orang yang merokok. Entah pria atau wanita. Bahkan ada yang bilang kalo nggak merokok rasanya kok nggak keren atau jadi susah bergaul.

Tapi di zaman sekarang ini juga sudah jamak pula kita temui tempat-tempat yang menerapkan dengan ketat larangan merokok, terutama di kota-kota besar. Hukuman sosial untuk orang yang sembarangan merokok di tempat umum juga makin keras beberapa waktu belakangan ini.

Di sisi pribadi, saya pernah merasakan menjadi perokok aktif selama hampir 20 tahun. Entah sudah berapa bungkus rokok yang dihabiskan dengan nilai rupiah yang pastinya fanastis kalau diuangkan.
Dalam beberapa kesempatan, dengan menyadari dampak jangka panjangnya, saya mencoba untuk berhenti dengan mencoba berbagai macam metode. Puasa, permen, cemilan, meditasi sampai dipaksa keadaan karena sedang sakit. Dan berkali-kali pula saya mengalami kegagalan.

Godaan yang sering datang adalah dari teman-teman yang merokok. Aroma asap rokok yang tercium saat sedang berusaha berhenti tuh sangat amat menggoda. Memori nikmatnya menarik dalam-dalam asap rokok susah banget dihapus dari kepala, bahkan di saat sedang badan tidak bisa menerima asap rokok pun keinginan merokok itu terus saja mengusik.



Sampai pada akhirnya sebuah keajaiban terjadi di sekitaran bulan Agustus 2014. Saat itu terjadilah sakit yang biasa dialami oleh para perokok, batuk. Dan seperti biasanya pula saya mengobatinya, dengan obat-obatan warung yang memang diiklankan bisa cepat mengatasi batuk.

Sampai di suatu hari di bulan Agustus 2014 itu saya merasakan nuansa dunia yang berputar-putar yang secara medis disebut vertigo. Efeknya langsung terasa di perut yang mendadak mual karena sensasi seperti naik roller coaster. Karena vertigo itu terasa tidak hanya saat berjalan tapi juga ketika berbaring maka saya hanya bisa memejamkan mata setelah minum obat pereda pusing. Sampai akhirnya saya tertidur sampai pagi hari.
Efek berhenti merokok
Di hari yang baru, saya merasakan sesuatu yang berbeda. Bukan hanya vertigo hilang tapi juga keinginan untuk merokok juga ikutan hilang. Dan tidak hanya sampai di situ saja, saat berdekatan dengan teman-teman yang merokok maupun mencium aroma rokok pun keinginan untuk ikutan merokok sudah hilang sama sekali.

Saya menyebutnya keajaiban. Karena dalam semalam saja rokok dan segala efek kecanduannya bisa hilang tak berbekas. Ada sesuatu yang terjadi di kepala saya saat merasakan vertigo itu. Analoginya semacam sebuah komputer yang di-restart atau di-install ulang dan file yang terkait rokok dihapus semuanya. Dan keajaiban itu berlangsung sampai hari ini.



Paparan asap rokok di awal-awal berhenti merokok masih cukup bisa ditoleransi namun semakin lama rupanya toleransi itu semakin tipis. Saat ini saya cukup sensitif dengan adanya asap rokok dan memilih untuk mengindar dari asap rokok dan sumbernya.

Dan seperti sudah saya singgung di awal tulisan ini, saya pun sempat dianggap susah bergaul karena terganggu dengan asap rokok. Tapi saya tetap percaya kalau orang-orang yang tidak merokok akan bertambah banyak.

Komentar

Postingan Populer