Kamu tenang aja...
Ini benar-benar terjadi. Tepatnya hari minggu kemarin tanggal 2 November 2008. Melalui kejadian ini aku kembali diingatkan bahwa kalau Tuhan berkata akan memberikan pertolongan maka pertolongan itu tidak akan pernah terlambat, tepat pada waktunya.
Ceritanya kemarin aku mau ke gereja sama ibu. Misa jam 6 sore di gereja pasar minggu. Kebetulan juga tanggal 2 november merupakan hari peringatan arwah orang beriman dan ada niatku untuk mendoakan seorang keluargaku. Kami naik motor dan cuaca memang sudah gelap mau turun hujan. Daripada telat dan kehujanan kami berangkat jam 5 sore. Memang kebiasaanku tidak pernah mau sampai yang namanya terlambat ke gereja.
Lha kok ternyata di jalan malah keduluan hujan. Ya udah terpaksa berteduh dulu di pinggir jalan TB Simatupang. Menit demi menit nunggu, kok ga reda-reda hujannya bahkan cenderung tambah deras. Bisa telat nih, ato malah bisa ga jadi misa dan ga jadi deh ndoain arwah keluargaku itu, kataku dalam hati.
Dalam hati juga ngomel sendiri kenapa nggak bawa jas hujan tadi padahal tau cuacanya dah mendung. Sempat juga bilang sama Tuhan, "Tuhan, aku kan mau datang ke pestaMu, menghadiri undanganMu, dan aku nggak mau telat datangnya. Lagi pula hari ini kan mau ada misa peringatan arwah dan aku mo mendoakan keluargaku. Kalo hujan begini gimana dong. Apa emang aku nggak boleh ndoain keluargaku?"
Eh kok rasanya ada yang menjawab begini,"Kamu tenang aja, kamu nggak akan telat ke gereja."
Setengah nggak percaya dan tetap menunggu dengan gelisah, bolak balik lihat jam tangan. Dalam hati bertanya-tanya, bener nggak ya suara tadi.
Jam terus bergerak, 17.26....17.35.....17.42....17.45... dan akhirnya jam 17.48 hujan mulai reda. Dalam hati bertanya, apa ini kesempatannya?
Dan akhirnya jam 17.50 kuputuskan jalan lagi walaupun masih gerimis kecil-kecil. Wussss.... ngacir naik motor dan akhirnya jam 17.56 sampe di gereja. Luar biasa, ternyata suara itu benar. Tepat saat lonceng gereja berbunyi aku udah duduk manis di gereja..hehe. Aku nggak lupa berterima kasih pada Tuhan atas kesempatan yang diberikanNya. Dan ketika misa berlangsung, hujan ternyata turun lagi lumayan lebat.
Catatanku, Tuhan sudah menunjukkan bahwa Dia ada dan siap menjawab permohonanku. DIA juga mengajariku untuk bersabar menunggu saatNya tiba, saat yang tepat menurut kehendakNya. Dari peristiwa itu aku juga belajar untuk peka terhadap apapun juga yang memang sudah direncanakanNya.. Amin.
Semoga bermanfaat.
Ceritanya kemarin aku mau ke gereja sama ibu. Misa jam 6 sore di gereja pasar minggu. Kebetulan juga tanggal 2 november merupakan hari peringatan arwah orang beriman dan ada niatku untuk mendoakan seorang keluargaku. Kami naik motor dan cuaca memang sudah gelap mau turun hujan. Daripada telat dan kehujanan kami berangkat jam 5 sore. Memang kebiasaanku tidak pernah mau sampai yang namanya terlambat ke gereja.
Lha kok ternyata di jalan malah keduluan hujan. Ya udah terpaksa berteduh dulu di pinggir jalan TB Simatupang. Menit demi menit nunggu, kok ga reda-reda hujannya bahkan cenderung tambah deras. Bisa telat nih, ato malah bisa ga jadi misa dan ga jadi deh ndoain arwah keluargaku itu, kataku dalam hati.
Dalam hati juga ngomel sendiri kenapa nggak bawa jas hujan tadi padahal tau cuacanya dah mendung. Sempat juga bilang sama Tuhan, "Tuhan, aku kan mau datang ke pestaMu, menghadiri undanganMu, dan aku nggak mau telat datangnya. Lagi pula hari ini kan mau ada misa peringatan arwah dan aku mo mendoakan keluargaku. Kalo hujan begini gimana dong. Apa emang aku nggak boleh ndoain keluargaku?"
Eh kok rasanya ada yang menjawab begini,"Kamu tenang aja, kamu nggak akan telat ke gereja."
Setengah nggak percaya dan tetap menunggu dengan gelisah, bolak balik lihat jam tangan. Dalam hati bertanya-tanya, bener nggak ya suara tadi.
Jam terus bergerak, 17.26....17.35.....17.42....17.45... dan akhirnya jam 17.48 hujan mulai reda. Dalam hati bertanya, apa ini kesempatannya?
Dan akhirnya jam 17.50 kuputuskan jalan lagi walaupun masih gerimis kecil-kecil. Wussss.... ngacir naik motor dan akhirnya jam 17.56 sampe di gereja. Luar biasa, ternyata suara itu benar. Tepat saat lonceng gereja berbunyi aku udah duduk manis di gereja..hehe. Aku nggak lupa berterima kasih pada Tuhan atas kesempatan yang diberikanNya. Dan ketika misa berlangsung, hujan ternyata turun lagi lumayan lebat.
Catatanku, Tuhan sudah menunjukkan bahwa Dia ada dan siap menjawab permohonanku. DIA juga mengajariku untuk bersabar menunggu saatNya tiba, saat yang tepat menurut kehendakNya. Dari peristiwa itu aku juga belajar untuk peka terhadap apapun juga yang memang sudah direncanakanNya.. Amin.
Semoga bermanfaat.
Komentar